?iya???.?jawab Rendi.
?Tapi kita kan baru jadian?kataku.
?Aku tau, tapi gimana lagi, kamu ngertiin aku donk?jawab Rendi.
?Aku kan gak bisa sendirian tanpa kamu Ren?saut ku sambil menundukkan kepala
?ya udah tar aku usahain biar pulang nya lebih cepat?kata Rendi tersenyum.
?Janji ya? Kamu juga jangan ngelupain aku?Kataku sedikit bercanda.
?aku janji gak bakal ngelupain kamu? ucap Rendi sambil tersenyum.
Rendi pun pergi, aku harap Rendi gak ngelupain aku. Aslinya aku gak bisa ngelepasin dia. Tapi itu keinginan nya sendiri. Yang penting aku gak mau bikin dia sedih. Aku gak sanggup ngeliat kepergiannya. Aku tau setelah kepergiannya aku bakal kesepian.
Aku bakal sabar. Aku gak bakal putus asa buat nungguin dia. Aku akan terus menunggu, menunggu dan menunggu. Aku akan terus sabar demi Rendi.
Aku kesepian, sendiri, hampa tanpanya. Semoga kamu masih inget aku. Semoga nanti kamu bisa menghargai penantian panjangku ini. Aku tak sanggup lagi, aku mulai meneteskan air mata menanti hari demi hari berlalu.
Aku sangat mengharapkan kamu di sini. Disini bersamaku. Aku ingin ini penantian terakhirku. Aku tidak ingin menanti lagi. Aku ingin terus bersamanya di sini.
Hingga suatu hari penantian panjangku berbuah manis. Rendi sms aku yang tertulis???
Keyla, kamu gak usah sedih lagi. Aku gak pengen ngeliat kamu meneteskan air mata. Aku tau aku udah bikin kamu sedih. Keyla, aku bakal kembali buat kamu. Tar malam jemput aku di bandara ya.
Aku sangat senang. Akhirnya penantian panjangku ini berakhir. Aku senang kamu kembali Ren, aku pikir kamu gak mau kembali lagi bersamaku di sini.
Saat malam menjelang, aku menuju bandara untuk menjemput Rendi yang dari dulu kun nanti nanti. Di bandara aku gak bisa menemukan Rendi. Disana sangat ramai. Aku harap aku bisa cepat bertemu dengan nya. Namun, aku mulai lelah, aku mulai putus asa menantinya. Hingga jarum pendek hampir menunjuk angka dua belas. Aku pun kembali tanpa Rendi bersamaku. Aku sangat sedih. Mungkin Rendi tidak mau kembali. Rendi lebih memilih disana dari ada di sini bersamaku.
Keesokan harinya aku pun bersekolah dengan wajah pucat bertabur kesedihan. Aku tau disana memang enak, tapi apa Rendi gak memilih disini bersamaku. Aku terkejut melihat rendi ada di sekolah, Aku senang tapi kesenangan itu berlalu saat aku melihatnya bersama perempuan lain. Dia telah melupakanku, dia telah mengingkari janjinga. Aku benci kamu Ren. Kamu pergi untuk perempuan lain. Aku pun mendekati mereka berdua??
?ku benci kamu Ren, kamu pergi Cuma untuk dia? ucapku sambil menunjuk wanita yang gak jelas asal usul nya itu.
?Aku gak mau ketemu kamu lagi aku benci benci benci kamu Ren?Kata ku sambil meninggalkan Rendi
?Keyla, tunggu aku bisa jelansin ini semua? saut Rendi.
tapi aku tidak mendengarkan nya, aku hanya pergi menjauh dari nya.
Aku benci kamu Ren, aku sudah menantimu hingga satu semester. Tapi kamu tidak memikirkanku sama sekali. Kamu hanya memikirkan wanita itu, wanita yang gak jelas itu. Aku gak sekedar marah, aku melebihi benci sama kamu Ren.
Hari hariku menjadi sepi. Sepi tanpanya. Tapi Rendi sudah gak memikirkan ku lagi, jadi gak berguna memikirkan nya terus menerus. Jika dia tidak pergi meninggalkanku, semua ini gak bakal terjadi.
Walau dia memanggilku, memohon ataupun meminta maaf aku gak bakal menghraukannya. Dia sudah terlanjur membuat sayatan besar di hatiku.
?Aku minta maaf Key?ucap Rendi
?ini bukan tentang matematika yang bisa di hitung, ataupun tenang hukum yang bisa di bayar dengan uang. Ini tentang cinta Ren. Aku benci kamu?Jawab ku panjang lebar sambil mulai meninggalkan nya.
Walau kamu memohon sampai bersujud di depanku aku tetap tidak bisa memaafkanmu Ren. Kamu sudah terlanjur membuat luka yang sangat perih.
Keyla, kamu gak usah sedih lagi. Aku gak pengen ngeliat kamu meneteskan air mata. Aku tau aku udah bikin kamu sedih. Keyla, aku bakal kembali buat kamu. Tar malam jemput aku di bandara ya.
Aku sangat senang. Akhirnya penantian panjangku ini berakhir. Aku senang kamu kembali Ren, aku pikir kamu gak mau kembali lagi bersamaku di sini.
Saat malam menjelang, aku menuju bandara untuk menjemput Rendi yang dari dulu kun nanti nanti. Di bandara aku gak bisa menemukan Rendi. Disana sangat ramai. Aku harap aku bisa cepat bertemu dengan nya. Namun, aku mulai lelah, aku mulai putus asa menantinya. Hingga jarum pendek hampir menunjuk angka dua belas. Aku pun kembali tanpa Rendi bersamaku. Aku sangat sedih. Mungkin Rendi tidak mau kembali. Rendi lebih memilih disana dari ada di sini bersamaku.
Keesokan harinya aku pun bersekolah dengan wajah pucat bertabur kesedihan. Aku tau disana memang enak, tapi apa Rendi gak memilih disini bersamaku. Aku terkejut melihat rendi ada di sekolah, Aku senang tapi kesenangan itu berlalu saat aku melihatnya bersama perempuan lain. Dia telah melupakanku, dia telah mengingkari janjinga. Aku benci kamu Ren. Kamu pergi untuk perempuan lain. Aku pun mendekati mereka berdua??
?ku benci kamu Ren, kamu pergi Cuma untuk dia? ucapku sambil menunjuk wanita yang gak jelas asal usul nya itu.
?Aku gak mau ketemu kamu lagi aku benci benci benci kamu Ren?Kata ku sambil meninggalkan Rendi
?Keyla, tunggu aku bisa jelansin ini semua? saut Rendi.
tapi aku tidak mendengarkan nya, aku hanya pergi menjauh dari nya.
Aku benci kamu Ren, aku sudah menantimu hingga satu semester. Tapi kamu tidak memikirkanku sama sekali. Kamu hanya memikirkan wanita itu, wanita yang gak jelas itu. Aku gak sekedar marah, aku melebihi benci sama kamu Ren.
Hari hariku menjadi sepi. Sepi tanpanya. Tapi Rendi sudah gak memikirkan ku lagi, jadi gak berguna memikirkan nya terus menerus. Jika dia tidak pergi meninggalkanku, semua ini gak bakal terjadi.
Walau dia memanggilku, memohon ataupun meminta maaf aku gak bakal menghraukannya. Dia sudah terlanjur membuat sayatan besar di hatiku.
?Aku minta maaf Key?ucap Rendi
?ini bukan tentang matematika yang bisa di hitung, ataupun tenang hukum yang bisa di bayar dengan uang. Ini tentang cinta Ren. Aku benci kamu?Jawab ku panjang lebar sambil mulai meninggalkan nya.
Walau kamu memohon sampai bersujud di depanku aku tetap tidak bisa memaafkanmu Ren. Kamu sudah terlanjur membuat luka yang sangat perih.
Di hari yang sepi ini aku melihat secarik surat yang tertulis? dari Rendi?Baru membaca namanya saja, aku langsung merasa sangat benci. Aku langsung merubek robek surat darinya tanpa aku baca satu katapun.
Aku kesepian membayangkan masa masa dulu ku bersamanya. Aku pasti bahagia jika semua ini tak terjadi. Aku rindu padamu Ren .Di renunganku itu tiba tiba aku melihat robekan kertas yang tertulis??
Aku minta maaf ya Key. Masalah perempuan itu?? dia saudara jauhku. Aku juga minta maaf sudah buat kamu sakit. Sekarang aku udah gak ada di dekat mu. Mungkin Kamu lebih senang jika tidak bersamaku yang selalu menyakitimu, membuatmu marah. Aku juga sedih berpisah jauh denganmu, dan gak tau kita akan bertemu kembali atau tidak. Aku udah pergi jauh, sangat jauh darimu. GOOD BYE FOREVER Keyla. Aku sayang kamu. Kamu akan selalu ada di mimpiku, di ingatanku, dan di hatiku.
Aku sangat menyesal kenapa aku tidak mendengarkan penjelasannya. Dan juga kenapa aku robek surat darinya. Aku rindu kamu Ren. Aku sayang kamu. Walau aku gak tau kamu dimana dan kamu gak bakal bisa ketemun aku. Aku tetap inget dan sayang kamu kok. Dan aku harap kamu juga ingat dan sayang aku di sana.
I LOVE YOU RENDI
?SEMOGA SUATU HARI NANTI KITA BISA BERTEMU KEMBALI?
No comments:
Post a Comment