Kaum Gay Indonesia Darurat HIV/AIDS !

Waspada adalah satu-satunya cara saat ini dalam berperilaku Homoseksual. Bagaimana tidak, setiap tahun penderita HIV AIDS dikalangan Gay atau LSL (Lelaki S3ks Lelaki) meningkat tajam. Berikut ini adalah Laporan Kasus HIV-AIDS di Indonesia sampai dengan September 2014, yang diterima dari Ditjen PP & PL, berdasarkan surat Direktur Jenderal P2PL, dr. H.M. Subuh tertanggal 17 Oktober 2014:

• Persentase faktor risiko HIV pada LSL (Lelaki S3X Lelaki) adalah 15%. Lebih tinggi dari penularan lewat jarum suntik yang sebesar 6%.

Sedangkan untuk AIDS:

• Persentase faktor risiko AIDS pada LSL (Lelaki S3X Lelaki) adalah 6%. Lebih tinggi dari penularan lewat jarum suntik sebesar 4%.

Dalam hal ini kaum heteroseksual sebenarnya mempunyai persentase lebih besar dibanding LSL / Gay. Namun karena populasi Gay walaupun kecil namun sangat padat, dan kecenderungan berganti pasangan pun lebih sering terjadi. Kegiatan penularan pada LSL bersifat lebih agresif dan sangat cepat. Seseorang bisa dengan mudah berhubungan dengan puluhan orang yang lain dalam sebulan. Itu mengapa Ditjen P2PL menyebutkan penyebaran HIV di kalangan Gay sangat agresif dan memprihatinkan.

Dari 100 Gay secara acak, 15 orang diantaranya sudah terinfeksi HIV, dan 6 diantaranya sudah masuk tahap AIDS. 

Ini sangat mengerikan. Rasa takut dan khawatir adalah benteng terbaik sehingga menjadikan diri kita lebih waspada.